Mengungkap Makna Tradisi Malam Satu Suro

Java -tahun mulai 1 Suro didirikan oleh Sultan Agung , raja terbesar dari Islam Mataram  di 1.613-1.645 . Sultan Agung dibuat dengan menggabungkan Java Kalender Kalender Saka yang berasal dari India ( kencan syamsiah-kamariah/candra-surya/luni-solar ) dengan Kalender Hijriah Arab asal . Pada waktu itu tahun 1547 Kalender Saka sementara Hijriah kalender tahun 1035. Sultan Agung pada tahun 1625 yang bertujuan untuk menyebarkan Islam Jawa berusaha merangkul kemudian mayoritas Hindu - Budha yang menggunakan Saka kalender .


Menurut tradisi dan kepercayaan Jawa , bulan Suro diwarnai oleh mistik aura dari supranatural begitu tebal dibanding bulan-bulan lainnya . Sama seperti di tahun surya , setiap bulan memiliki unik perspektif dalam berbagai cara , serta dengan Tahun Jawa.

 Misteri 1 Sura terkait dengan salah satu Jawa tradisi yang telah disebut Sura Duraka . Dalam Sura Duraka disebut karena itu sering terjadi dalam akumulasi negatif kekuatan supranatural , yang melahirkan banyak korban bagi mereka yang tidak sadar dan waspada . Akibatnya , ada banyak tragedi dan bencana menimpa manusia alam semesta .

 Secara umum , orang melakukan ritual dengan terendam, pusaka jamasan air berebut , diam penebusan dosa , ziarah kubur , dan sejenisnya . Bagi umat Katolik , sebagai pengikut Yesus Kristus , semua yang tindakan adalah tidak lagi diperlukan untuk menyambut 1 Suro . Namun demikian , Gereja ruang dan tempat selaras dengan iman Katolik bagi mereka yang masih hidup tradisi Suran ( menyambut 1 Suro ). Jadi , melayani inkulturasi dari iman Katolik . Satu dari mereka , melalui perayaan Ekaristi . Ekaristi adalah cara terbaik merajut inkulturasi dari iman Katolik dalam menyambut Suro 1 .

Do you want to use this Converter?

"Fixed error on any mobile device!" This Casafelink v.3 blogger templates is loaded with tons of features without compromising its loading speed and clean design..!